Monday, October 19, 2015

Air Conditoner (AC) dan Kesehatan

Air Conditoner (AC) dan Kesehatan

Air Conditoner (AC) dan Kesehatan
Penggunaan pendingin udara atau Air Conditioner (AC) di kehidupan sehari-hari seakan sudah menjadi kebutuhan primer bagi warga Indonesia kalangan menengah keatas, mengingat suhu di negara tropis ini cukup tinggi. Mulai dari rumah hingga kantor, hampir disetiap sudut ruangan utamanya dilengkapi dengan AC.

AC memang dapat membantu suhu ruangan menjadi terasa dingin dan sejuk sehingga membuat orang yang ada didalamnya menjadi nyaman menurut sewa ac. Namun demikian, berlama-lama di dalam ruangan ber-AC ternyata bisa menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan.
Sebagian besar orang perkotaan menghabiskan waktunya di ruangan ber-AC

Sebagian besar orang perkotaan banyak menghabiskan waktunya selama hampir 9 jam di dalam ruangan kantor ber-AC, kemudian tidak jarang dari mereka tidur malam di rumahnya dengan kamar ber-AC. Hal ini menurut para ahli dapat mempengaruhi kondisi kesehatannya. Dampak yang paling sering terjadi adalah pilek atau flu, sakit kepala, dan tenggorokan gatal. Kondisi ini umumnya banyak dialami oleh para profesional muda di kota-kota besar.

Dampak buruk bagi kesehatan akibat terlalu lama di ruangan ber-AC

Menurut Dr Gauri Mankekar, seorang konsultan bedah THT dari Hinduja Hospital, AC menyebabkan pendinginan dengan proses penguapan, dimana hal tersebut dapat mengeringkan selaput lendir di mulut dan juga hidung.

Hidung, tenggorokan, dan sinus bergantung pada kelembaban dalam membran yang berguna untuk melindungi kekebalan tubuh. Saat lembab, sel-sel kekebalan dapat menarik bakteri, virus, serta alergen ke dalam perangkap yang berfungsi sebagai dinding pertahanan pertama tubuh terhadap patogen menurut rental ac.

Sayangnya, hampir kebanyakan dari AC tidak dilengkapi dengan humidifier, yang mengakibatkan udara kering di sekitarnya. Hal ini akan membuat pertahanan tubuh terhadap patogen menjadi lemah. Tidak hanya itu, dampak lain akibat paparan langsung dan konstan dari udara dingin dan kering dapat menghilangkan elastisitas dan merusak kulit yang bisa memicu gatal. Biasanya, kondisi kulit eksim dan dermatitis sering dijumpai pada orang yang berlama-lama di ruangan ber-AC.

Tips menghindari dampak buruk akibat terlalu lama di ruangan ber-AC

Bagi anda yang sering berada di ruangan ber-AC, ada beberapa tips untuk menghindari dampak-dampak buruk yang telah dijelaskan sebelumnya, diantaranya adalah :

1. Habiskan jam makan siang di keluar

Ketika bekerja di kantor dengan ruangan ber-AC, keluarlah saat jam makan siang tiba untuk mendapatkan udara segar. Jangan habiskan jam makan siang anda di ruangan. Untuk kondisi di rumah, bukalah jendela kamar dan pintu agar sinar matahari dapat masuk.

2.  Atur suhu AC

Perubahan suhu yang tiba-tiba dapat mempengaruhi sendi. Oleh sebab itu pastikan suhu AC ruangan diatur agar tubuh tidak kaget akibat perubahan suhu yang berubah secara tiba-tiba dan berbeda dari lingkungan luar yang panas.

3.  Memakai pakaian hangat

Pakailah pakaian yang dapat menghangatkan tubuh ketika berada di ruangan ber-AC seperti jaket atau pakaian lengan panjang dengan bahan yang cukup tebal menurut penyewaan ac. Apabila anda di ruangan terbuka, lepaskanlah pakaian hangat tersebut.

4.  Minum air putih yang cukup

Minumlah air putih yang cukup sekalipun anda berada di ruangan ber-AC agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Jangan tunggu hingga rasa haus datang.